Jakarta – PT Rekayasa Industri (Rekind) bersama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, membangun sinergi kuat guna mendukung berjalannya proses commisioning di Proyek Gas Processing Facilities (GPF) Jambaran Tiung Biru (JTB). Bukti kuatnya sinergi tersebut tergambar dalam penandatanganan dokumen penyaluran gas antara Direktur Utama PGN M. Haryo Yunanto dengan Direktur Komersil dan Plt. Operasi Rekind, Dundi Insan Perlambang di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (9/6). Dalam kerjasama itu, disepakati besaran penyaluran gas yang akan dilakukan PGN dalam mendukung proses commisioning ini yang mencapai 4-8BBTUD dan diperkiarakan memakan waktu 6-8 bulan.
“Kami sangat mengapresiasi proses sinergi ini terutama bagi kelancaran jalannya proses kegiatan pre-production sumur JTB, yang mana Rekind sebagai main contractor engineering-procurement-construction (EPC) GPF,” tegas Dundi Insan Perlambang.
JTB merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) dari sektor Migas yang ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Perpres 109 Tahun 2020. Berperannya proyek JTB akan dapat memberikan andil besar bagi peningkatan produksi migas nasional. Jambaran-Tiung Biru sendiri mengandung nilai penting bagi perekonomian wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, sebagai upaya dalam mendukung perekonomian nasional. Aktifnya produksi di lapangan tersebut juga diyakni bisa membantu pemenuhan gas di sektor kelistrikan, dalam menunjang optimalisasi bagi peningkatan komersial industri, transportasi, UMKM ataupun rumah tangga.
“Proses commisioning dan sinergi dengan Rekind merupakan komitmen bersama untuk menjaga produksi migas nasional agar dapat memenuhi target. PGN nantinya juga akan mengelola gas dari JTB sekitar 192 BBTUD,” kata M. Haryo Yunianto, Direktur Utama PGN).
Gas bumi dari JTB nantinya diharapkan dapat memenuhi peningkatan kebutuhan energi untuk Jawa Tengah, Jawa Timur maupun nasional. Gas bumi dari JTB dapat diutilisasi untuk pemenuhan demand gas Jawa Tengah maupun Jawa Timur di sektor industri, rumah tangga, transportasi, dan pembangkit listrik. Gas dari JTB dapat dialirkan melalui pipa transmisi Gresik Semarang yang telah selesai dibangun dan diharapkan dapat menciptakan multiplier effect dan membantu mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu proyek JTB diharapkan juga menunjang upaya pengembangan energi bersih gas bumi di masa transisi energi dari fuel menuju energi terbarukan yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan efisien.