PT Rekayasa Industri (Rekind) terus mengembangkan inovasi terbaiknya dalam mendukung program transformasi perusahaan. Penerapan inovasi yang dibalut dengan perkembangan teknologi tersebut juga ‘dipoles’ dengan sentuhan ke arah Artificial Intelligence (AI).
Salah satu program inovasi yang mengarah ke AI dan menjadi perhatian besar Rekind, tertuju pada Penerapan Konsep Al Machine Learning untuk Mengurangi Potensi Construction Rework Melalui Object Clash 3D Model pada Proyek Kilang Gas Jambaran Tiung Biru (JTB).
Penerapan konsep ini, tentu memudahkan Rekind dalam pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut, terutama untuk menghindari pengerjaan ulang melalui penerapan 3D Model. Langkah ini menjadi penting, karena jika tidak dihindari eksesnya berdampak negatif, baik untuk kelangsungan proyek maupun perusahaan.
Atas upaya inovasi ini, Rekind disematkan Juara III untuk Kategori Best Idea di ajang Pupuk Indonesia Quality Improvement Innovation (PIQI) 2023, Senin, (11/09). “Penghargaan ini sangat membanggakan dan menunjukkan semangat Rekind untuk terus mengembangkan inovasi dalam kondisi apapun yang menyelimutinya saat ini. Bagi kami inovasi harus mampu memberi nilai dan dampak signifikan bagi kemajuan perusahaan. Upaya ini juga kami yakini bisa mendorong efektivitas proses, efisiensi biaya dan kinerja, baik di proyek maupun perusahaan,” ujar Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih yang hadir langsung ke ajang tahunan pengembangan inovasi perusahaan di lingkungan Pupuk Indonesia (PI) Grup tersebut.
Sebagai upaya meningkatkan performa perusahaan, di ajang ini Rekind juga mengikutsertakan sejumlah inovasi yang tidak kalah menarik, antara lain mengedepankan Penggunaan E-docs (Electronic Document Control System). Sistem ini digunakan untuuk proses review desain yang dilakukan mulai dari engineer hingga ke pemilik proyek, bahkan kerap juga digunakan antar stakeholder proyek. Dampaknya, sangat luar biasa positif terutama lebih mempersingkat waktu pengerjaan dan membuat dokumen lebih tertata dengan baik. Sehingga tidak diperlukan lagi ruangan-ruangan khusus untuk menyimpan berbagai dokumen.
Selain E-Docs, di ajang bergengsi tahunan PT Pupuk Indonesia Grup itu, Rekind juga mengikutsertakan inovasi lainnya berupa, Desain Pengembangan QUIS (Quality Information System) sebagai Media Digital Berbasis Website Pelaporan Kualitas Bulanan di Seluruh Proyek yang dikerjakan Rekind. Melalui inovasi ini, Rekind, pemilik proyek dan stakeholder bisa membantau langsung perkembangan pengerjaan proyek secara detail setiap bulannya. Sehingga, implikasinya tidak hanya ditinjau dari segi pelaksanaan kegiatan proyek, tetapi bentuk layanan Rekind dalam meningkatkan kepuasan para pelanggannya secara signifikan.
“Penerapan inovasi-inovasi ini, juga berimplikasi positif, tidak hanya untuk pengerjaan proyek, tapi juga bisa meningkatkan kepuasan para pelanggan Rekind secara signifikan,” tambah Triyani Utaminingsih.
Bukti implikasi positif dari inovasi ini tidak hanya diganjar dalam event inovatif tahuna tersebut. Sebelumnya, kerja keras juga diakui Kadence Internasional. Jejaring agensi riset dan marketing internasional itu me-release laporan bahwa di tahun 2022 tingkat kepuasan pelanggan Rekind secara keseluruhan (overall) mencapai 100%. Hasil survey tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan 5,9% dibandingkan kategori yang sama di tahun sebelumnya dan sempat bertengger di angka 94,10%. Peningkatan secara signifkan searah pada kompetensi Rekind yang dinilai lebih unggul dibandingkan kompetitor EPC lainnya, terutama dalam hal pemilihan dan penerapan teknologi serta ketepatan waktu dalam pengerjaan proyek.
Dengan mengedepankan tema Accelerating Into Green Future”, PIQI 2023 diharap mendorong lahirnya ide, inisiatif, atau tools baru dalam mendukung transformasi bisnis perusahaan menuju industri yang lebih hijau. Dimana Pupuk Indonesia Grup dituntut menjadi sektor yang lebih ramah lingkungan, serta mampu memberi manfaat bagi stakeholder maupun shareholder untuk mendorong keberlanjutan. Hal ini berkaca pada dinamika bisnis maupun tantangan industri seperti pandemi Covid-19, sehingga perusahaan pun menyadari pentingnya keberlanjutan usaha dalam menyikapi isu global dan tuntutan pasar, dengan membuka wawasan baru untuk mendorong transformasi bisnis secara berkesinambungan.