Pada pertengahan Oktober 2024, PT Rekayasa Industri (Rekind) diundang sebagai juri dalam acara ECODAYS yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) di Solo, Jawa Tengah. Rekind terpilih karena reputasinya sebagai jembatan antara penelitian akademis dan kebutuhan praktis industri, memastikan bahwa inovasi dari riset dapat diadaptasi dan diterapkan secara efektif di lapangan atau pasar industri.
Kegiatan ECODAYS, yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik UNS itu, bertujuan untuk mengembangkan produk inovatif melalui berbagai lomba, olimpiade, seminar nasional bertema Eco-SMART Teknik Kimia, serta pameran.
Forum ini memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengekpresikan ide-ide kreatif mereka dalam bentuk karya yang tidak hanya bermanfaat tetapi juga aplikatif dalam pengabdian masyarakat.
Kompetisi di ECODAYS terdiri dari dua kategori utama : IDETECHS (International Design Competition for Science and Engineering Students) dan ICHEDECE (Indonesia Chemical Reaction Car Development Challenge).
Undangan Rekind sebagai juri diwakili VP Research & Information System Development Rekind Nur Aini Merdekawati, yang ‘berlaga’ dalam kompetisi IDECHETS. Dari penilaiannya dan sejumlah juri lain, tim dari institute Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara pertama dengan karya berjudul “Conversion of Cow Bioslurry Into Polyhdroxyakanoates (PHA) for Sustainable Reduction of Greenhouse Gas Emissions and Plastic Waste,” diikuti oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dan UNS di posisi kedua dan ketiga. Penghargaan khusus juga diberikan dalam kategori Best Presentation dan Best Poster kepada ITB dan UNS, sementara kompetisi ICHEDECE dimenangkan oleh UNS, disusul oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Itenas Bandung.
Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih menegaskan, kolaborasi antara industri dan akademisi adalah kunci untuk menghasilkan solusi inovatif yang relevan. “Partisipasi kami dalam ECODAYS adalah komitmen Rekind untuk menjembatani kesempatan antara teori dan praktik, memastikan bahwa ada ide-ide yang dihasilkan dapat diimplementasikan dalam dunia nyata. Kami juga berusaha memberikan arahan dan bimbingan kepada mahasiswa agar ide-ide mereka dapat terwujud secara efektif,” jelas Triyani Utaminingsih di tempat terpisah.
Ke depannya, Rekind berencana untuk menjalin kerjasama lebih lanjut dengan berbagai kampus dan Lembaga untuk meningkatkan pengembangan ide-ide inovatif. Dengan sinergi ini, diharapkan bahwa inovasi riset dapat dikembangkan menjadi prodyk yang siap untuk dipasarkan, sehingga memberikan dampak positif tidak hanya bagi industri, tetapi juga bagi masyarakat luas.
“Dengan langkah-langkah strategis ini, Rekind menunjukkan komitmennya untuk menjadi motor penggerak inovasi di Indonesia, serta berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah global,” tegasnya.
Melalui kerjasama yang sinergis ini, Indonesia akan melahirkan lebih banyak inovasi yang dapat bersaing di pasar global, serta menghadapi tantangan industry dengan solusi yang lebih canggih dan berkelanjutan. “Rekind tidak hanya berkomitmen untuk menghasilkan proyek-proyek berkualitas di sektor EPC, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi yang relevan dan aplikatif,” tambahnya.