Tahun 2024, format kegiatan Survey Kepuasan Lingkungan (SKL) PT Rekayasa Industri (Rekind) dibuat agak berbeda dibandinkan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, di ajang yang rutin digelar setiap tahunnya itu, Rekind menyuguhkan kepiawaian anak-anak down syndrome unjuk bakat sebagai barista kopi.
Kegiatan SKL yang dipusatkan di Gedung ROB II Lantai I, Head Office Rekind tersebut menjadi lebih meriah. Para peserta SKL sebanyak 150 orang yang menetap di wilayah RW 08, kelurahan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan tersebut, diajak untuk melihat dari dekat kepiawaian anak-anak berkebutuhan khusus itu meracik kopi.
Menurut SVP Corporate Secretary Rekind Edy Sutrisman, kegiatan ini diadakan sebagai bentuk nyata dari upaya perusahaan untuk memberikan dampak social positif kepada masyarakat sekitar, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Meskipun ketrampilan anak-anak ini dalam meracik kopi belum seahli barista professional, Edy Sutrisman menegaskan bahwa yang terpenting adalah upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka sekaligus menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendukung kemandirian anak-anak dengan kebutuhan khusus.
“Unjuk kebolehan ini kami harapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli, memahami potensi mereka, dan tergerak untuk mendukung kemandirian anak-anak down syndrome. Ini bagian dari visi sosial kami untuk membantu masyarakat tumbuh dan berkembang bersama kami,” ujar Edy Sutrisman.
Kegiatan SKL sendiri merupakan sebuah survey tahunan yang dilakukan Rekind untuk mengukur dampak sosial dari program-program yang telah dilaksanakan di sekitar wilayah perusahaan.
SKL merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk terus mengevaluasi dan menyempurnakan program tanggung jawab sosialnya agar semakin bermanfaat bagi masyarakat sekaligus mendukung keberlanjutan perusahaan. Kegiatan ini juga dihadiri VP Corporate Social Value (CSV) PT Pupuk Indonesia (Persero) Muhammad Radityo, dan Lurah Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Herman S.Ap.
Muhammad Radityo menjelaskan pentingnya SKL dalam membantu perusahaan menilai efektivitas dan dampak dari berbagai program sosial yang telah dijalankan. “SKL adalah alat ukur bagi kami untuk mengetahui sejauh mana program social perusahaan memberi dampak positif pada masyarakat sekitar. Hasil survey ini akan menjadi acuan untuk perbaikan dan inovasi program di masa mendatang,” jelas Radityo.
Lurah Kalibata Herman, juga turut memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap inisiatif Rekind, terutama dalam kegiatan yang mengutamakan partisipasi anak-anak berkebutuhan khusus.
Menurut Herman, kehadiran Rekind di Kawasan Kalibata sejak awal berdirinya telah berdampak positif yang signifikan, khususnya dalam penataan Kawasan serta program sosial yang konsisten dilakukan. Lebih lanjut, Herman berharap kerja sama antara Rekind dan warga Kalibata dapat terus berjalan, khususnya dalam penanganan permasalahan yang sering melanda Kawasan ini, seperti banjir.