Pemerintah Perancis lewat kedutaan besarnya di Indonesia menyematkan kepercayaan potential partner kepada Rekind karena dinilai memiliki pengetahuan, inovasi dan pengalaman yang luar biasa di bidang EPCC, khususnya sebagai pelopor dalam mewujudkan pembangunan pabrik gula terintegrasi di Indonesia.
Gambaran kepercayaan itu tertuang ketika Kedutaan Besar Perancis menggandeng 8 delegasi perusahaan Perancis untuk menggelar pertemuan dengan Rekind sebagai narasumber di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/10).
Pertemuan ini diinisiasi oleh Kedutaan Prancis untuk Indonesia melalui Business France Indonesia yang diwakilkan oleh Catherine Bonnet Rousseau, dan didukung oleh asosiasi perusahaan pabrik gula Prancis, CODETEC, dengan Thierry Prudhomme sebagai Ketua delegasi.
“Bagi kami ini merupakan suatu penghormatan dan penghargaan besar, sekaligus sebagai wujud sinergi yang kuat antara Pemerintah Indonesia dan Prancis, terutama dalam upaya mewujudkan dan mengembangkan pabrik gula terintegrasi di Indonesia, ” ujar Triyani Utaminingsih Direktur SDM & Pengembangan Usaha Rekind pada kesempatan tersebut.
Hadirnya 8 Perusahaan Prancis yang berfokus pada pengembangan Industri Gula, merupakan sebuah langkah nyata bagi Rekind yang memiliki visi menjadi perusahaan EPCC kelas dunia.
Dalam kesempatan yang sama kedua belah pihak juga melakukan Focus Group Discussion (FGD) yang menitikberatkan pada masing-masing sektor perusahaan, yaitu; Energi Terbarukan, Biomassa, Engineering (produsen alat supporting industri gula), Bio-Energi, dan Agrobisnis.
Ke depan, Rekind akan terus menjajaki peluang bisnis internasional, sesuai dengan komitmen Rekind untuk mengembangkan kualitas perindustrian nasional dalam bidang mineral, kimia, dan sektor energi.
“Kami memilih Rekind sebagai potential partner karena berpengalaman dalam membangun dan mengembangkan pabrik Gula Terintegrasi di Indonesia” tegas Catherine Bonnet Rousseau optimis.