Melalui profesionalisme, keandalan dan kemampuannya, PT Rekayasa Industri (Rekind) mengantarkan kembali Proyek Strategis Nasional Gas Processing Facility (GPF) Jambaran Tiung Biru (JTB) pada tahapan strategis lanjutan, yakni siap memproduksi gas bersih melalui tahapan Precommissioning & Commissioning.
Tahapan itu ditandai dengan mengalirnya sisa atau kelebihan gas yang tidak terpakai melalui flare (Alat pembuangan gas secara aman dengan jalan pembakaran) atau biasa disebut Flaring Gas Process.
“Proses Flaring merupakan gambaran tahapan awal bagi Proyek Jambaran Tiung Biru siap memproduksi gas bersih. Ke depannya kita tinggal memenuhi beberapa set point saja. Mudah-mudahan bisa on stream sesuai dengan waktu yang direncanakan. Yang jelas kami semua disini terus bersinergi dan berupaya semaksimal mungkin agar proyek strategis nasional ini dapat berfungsi sesuai dengan tujuan dan harapan bangsa,” ungkap Budi Prianto, Project Manager (PM) GPF-JTB menjelaskan.
Flaring Gas Processing merupakan rangkaian dari event Buyback Gas yang dilakukan Rekind pada 30 September 2021.
Pengertian Buyback Gas dalam tonggak pencapaian tahapan ini adalah mengambil gas bersih yang dibeli dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam kapasitas jumlah yang sangat kecil, untuk kemudian dialirkan sebagai starting power Boiler dan Gas Turbin Generator (GTG).
Boiler merupakan alat untuk mengubah air menjadi uap melalui pemanasan, di mana uap air tersebut bisa diatur seberapa kuat tekanannya sehingga bisa digunakan sebagai pemanas ataupun tenaga gerak. Sedangkan Gas Turbin Generator (GTG) adalah sebuah mesin generator di mana turbin/pemutar mesinnya itu digerakkan oleh gas bersih yang dibeli dari PGN tersebut.
Jika aliran gas sudah mampu menggerakkan boiler dan GTG, gas ini digunakan sebagai power untuk menggerakan motor-motor besar, yang satu di antaranya menunjang proses chemical cleaning. Proses ini merupakan bagian yang fokus kegiatannya bertumpu untuk membersihkan tower-tower, yaitu Absorber dan Selexol Regenerator. “Tower-tower itu semua harus dibersihkan dengan chemical yang motor penggeraknya disuplai listrik dari GTG,” ungkap Gito Waluyo, Deputi Project Manager GPF-JTB.
Sebelum dilakukan Chemical Cleaning, steam yang dihasilkan dari Boiler digunakan untuk membersihkan sistem perpipaan steam yang menggunakan steam bertekanan melalui steam blowing. Setelah bersih, akan dialirkan sebagai pemanas di reboiler yg akan menunjang chemical cleaning. Dan GTG akan digunakan untuk supply power sewaktu chemical cleaning.
Jika proses chemical cleaning sudah selesai semua, berarti GPF JTB sudah siap dioperasikan, terutama setelah seluruh pipa ini dibersihkan dengan menggunakan flushing dan blowing, seluruh equipment dan instrumentasi telah dites, serta kegiatan precommissioning lainnya telah dilaksanakan.