Kehadiran Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif ke Proyek Pengembangan Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) pada Kamis (28/7) membawa ‘angin segar’ tersendiri buat PT Rekayasa Industri (Rekind).
Selain meninjau langsung kesiapan proyek JTB yang akan memasuki tahapan proses Gas-In dalam waktu dekat ini, Arifin Tasrif juga memotivasi Rekind yang terlibat khusus dalam pengerjan plant proyek strategis nasional tersebut.
Kepada seluruh awak perusahaan EPC Nasional itu di JTB, Direktur Usaha Rekind tahun 1995-1997 ini ‘menyematkan’ pesan khusus yang intinya mengisyaratkan, meskipun masih dalam kondisi penuh tantangan besar dan berat, Rekind harus bisa menyelesaikan Proyek JTB dengan baik. “Dan yang tidak kalah penting, Rekind harus tetap ada untuk menjamin kemandirian bangsa membangun industri,” tutur Arifin Tasrif.
Jelas motivasi ini mampu membangkitan semangat juang yang tinggi bagi seluruh insan terbaik Rekind, tidak hanya di proyek JTB, tetapi juga di proyek lainnya yang tengah dikerjakan Rekind.
Apalagi, kehadiran Arifin Tasrif tidak sendirian. Pria yang dikenal ramah tersebut juga didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang juga mantan Direktur Usaha Rekind tahun 2010-2013. Hadir pula Triharyo Indrawan, Staf Khusus Menteri ESDM yang juga pernah menduduki posisi Direktur Utama Rekind pada 2004-2009.
Ini seperti ajang reuni tersendiri. Apalagi di momen khusus tersebut hadir juga Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih, Direktur Operasi dan Teknologi/Pengembangan Rekind, Yusairi, SVP Corporate Secretray & Legal Rekind, Edy Sutrisman, SVP Project Management Rekind, Sudayat, Project Manager Rekind untuk Proyek JTB, Budi Prianto dan beberapa pejabat lainnya. “Pertemuan ini membawa kebanggaan dan memberikan motivasi tersendiri bagi Rekind untuk selalu bisa berkontribusi positif bagi kemandiran bangsa dan negara dalam menunjang pengembangan industri nasional,” tambah Edy Sutrisman.
Sebelum melihat secara langsung fasilitas produksi di Gas Processing Facilities (GPF), Arifin Tasrif dan rombongan mendapatkan pemaparan dari manajemen PEPC terkait persiapan gas-in serta beberapa aspek teknis terkait penyelesaian proyek JTB termasuk aspek HSSE yang saat ini telah mencapai 56 juta lebih jam selamat.
Proyek JTB adalah PSN dengan Capital expenditure (Capex) mencapai USD 1,5 miliar yang diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia, dengan produksi sales gasnya mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Dari jumlah tersebut, 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik PT PLN. Pasokan gas dari JTB diharapkan segera dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan listrik dan industri di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah melalui transportasi pipa gas Gresik-Semarang.
Keberhasilan Proyek JTB memberi isyarat besar bahwa tantangan besar dan berat yang tengah dihadapi Rekind tidak akan memperkecil peran terbaiknya. Melalui semangat pantang menyerahdan perjuangan keras, Rekind bisa menjawab tegas atas semua persoalan yang sedang dihadapinya.