PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama PT Rekayasa Industri (Rekind) menyantuni 200 anak yatim piatu yang dibina oleh Yayasan Bina Sosial di wilayah Kelurahan Tugu, Kecamatan Tugu, Jakarta Utara.
Dalam kolaborasi ini, PT Pupuk Indonesia mensupport penuh melalui pendanaan, sedangkan Rekind lebih mempertajam pada sisi survey kelayakan yang melahirkan pertimbangan pemberian santunan.
Dari hasil survey yang dilakukan Rekind, Yayasan Bina Sosial layak untuk memperoleh santunan. Tujuannya lebih diarahkan untuk dukungan pendidikan formal, fasilitas belajar, menginap dan pembinaan keagamaan. Oleh karena itu, pada Rabu, (23/8) santunan diberikan. Diwakili oleh Herman Susatyo, VP Community Development (Comdev) & TJSL Rekind beserta tim.
Jika diselami lebih dalam, kolaborasi ini memberikan kontribusi khusus dalam upaya menekan tingginya angka permasalahan sosial di masyarakat. Maklum saja, anak-anak panti asuhan binaan yayasan yang berdiri pada 24 April 1998 ini, berasal dari anak-anak yang tinggal di wilayah potesial terjadi masalah sosial.
“Bagi kami kegiatan santunan ini memiliki makna yang sangat besar, tidak hanya bagian dari perwujudan tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan terhadap masyarakat, tetapi juga merupakan perwujudan dukungan perusahaan kepada pemerintah dalam menekan angka masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat,” ujar Edy Sutrisman, SVP Corporate Secretary & Legal Rekind.
Apalagi, lanjutnya, Yayasan Bina Sosial, mendidik anak-anak yatim piatu yang domisilinya di kawasan padat penduduk dan sangat rentan munculnya persoalan-persoalan sosial di dalamnya.
Yayasan Bina Sosial membina sekitar 200 anak-anak yatim piatu melalui dukungan pendidikan, baik formal maupun informal. Anak-anak ini dibina dan disekolahkan sesuai dengan minat mereka baik di sekolah negeri maupun swasta. Tidak kalah penting dari pembinaan ini, anak-anak tersebut juga dibekali ilmu agama Islam melalui kegiatan mengaji, membaca dan menulis.
“Pendidikan maupun pembinaan merupakan salah satu benteng terbaik untuk melindungi para calon penerus bangsa ini dari berbagai hal yang mengancam masa depannya,” tambah Rika Susanti SVP TJSL PT Pupuk Indonesia (Persero).
Salah satu bentuk masalah yang kerap timbul, yakni lahirnya bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat. Sebut saja mulai dari tawuran, minum-minuman keras, penyalahgunaan narkotika dan penggunaan obat-obat terlarang, pemerkosaan hingga pembunuhan. Jika hal—hal tersebut tidak segera diantisipasi, tentunya akan menimbulkan masalah sosial yang lebih besar.
“Panti Asuhan Bina Sosial ini bisa di bilang belum memiliki fasilitas maupun manajemen yang memadai,namun demikian hal tersebut tidak mengurangi animo sistem belajar mengajar anak-anak mengenai agama Islam. Saya berterima kasih atas dukungan yang diberikan PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Rekayasa Industri. Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan kita bersama bisa diwujudkan melalui dukungan yang diberikan ini,” ujar A. Olan Armansyah, Ketua Yayasan Bina Sosial.