PT Rekayasa Industri (Rekind) tengah mengembangkan terobosan baru. Terobosan teranyar yang tengah dikembangkan tersebut berupa 3D Review Management System (3DRMS), yang pengelolaan dan monitoringnya dilakukan secara terpusat dan terdigitalisasi.

Langkah ini dilakukan sebagai komitmen Rekind dalam menjalakan transformasi bisnisnya melalui peran inovasi terbaiknya. 3DRMS merupakan pengembangan platform berbasis EDOCS (Aplikasi Electronic Documents, yang sudah lebih dulu dikembangkan) yang berfungsi untuk mengelola dan memonitor Review Comment internal (kontraktor utama) dan eksternal (klien/pemilik proyek) atas 3DRMS.

Melalui 3DRMS, setiap review comment yang tercatat bisa dipantau berdasarkan status comment tersebut, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi dari disiplin atau bidang lain dalam menentukan closing review comment. “Hadirnya inovasi ini diyakini bisa menunjang pelaksanaan transformasi bisnis yang tengah kami kembangkan, terutama dalam menopang kegiatan proyek yang penekanannya bertumpu secara  ontime, on budget, dan on quality,” terang Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih.

Selama eksekusi proyek berlangsung, terdapat milestone berdasarkan dokumen kontrak proyek yaitu 3D Model Review. 3D Model Review sendiri bertujuan untuk memverifikasi kelengkapan item yang dimodelkan oleh kontraktor sesuai dengan spesifikasi proyek dalam setiap tahapan model review (30%, 60%, dan 90%). Dalam setiap tahapan model review tadi juga terdapat check list yang dibuat kontraktor untuk mengecek kelengkapan item-tem dan hal-hal apa saja yang perlu direview bersama klien pada saat pelaksanaan 3D Model Review.

Di sisi lain, 3DRMS hadir juga untuk menunjang verifikasi design plant project, pengecekan item, dan mengecek desain sesuai spesifikasi yang ditentukan pemilik proyek. Sehingga, tim klien (plant operator dan maintanance personnel) dapat mereview dengan mempertimbangkan aspek safety, operability, constructability, dan maintainability.

3DRMS sendiri membuka potensi munculnya perubahan design yang berdampak pada Cost dan Schedule. Akan tetapi, menurut Triyani Utaminingsih, 3DRMS yang diterapkan ini belum seutuhnya prima karena sering berhadapan dengan sejumlah kendala, seperti informasi yang tidak tersampaikan optimal dan kurangnya monitoring terhadap kegiatan ini. “Oleh karena itu guna mengoptimalkan kegiatan proyek dan mendukung transformasi bisnis Rekind, diperlukan digitalisasi dan sentralisasi pengelolaan serta monitoring 3D Model Review Comment yang dikembangkan melalui 3DRMS tadi,” tambah Triyani Utaminingsih.

Apapun, termasuk kegiatan proyek, jika tidak di-manage dengan baik, dampaknya sangat besar. Bayangkan, jika tiap-tiap disiplin pekerjaan mandeg, karena tidak terkoordinir dengan baik, berapa banyak waktu yang terbuang, dan berapa banyak pula budget yang mengalir sia-sia karena minimnya koordinasi tersebut.

“Effort yang dibutuhkan untuk me-manage, men-track serta memonitor progress comment bisa dilakukan secara otomatis dan terpusat melalui digitalisasi ini, 3DRMS ini sekaligus berfungsi sebagai decision support system guna pengambilan keputusan yang lebih baik” katanya.